Segmentasi pasar adalah salah satu strategi jitu dalam meningkatkan pemasaran bisnismu. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk mengenali target pasar yang ingin dicapai dengan membuat kelompok – kelompok konsumen atau disebut juga dengan segmentasi pasar.
Namun, penentuan segmentasi pasar yang baik memerlukan beberapa cara yang tepat agar sesuai dengan strategi bisnis yang diterapkan. Misalnya dengan memahami syarat – syarat segmentasi pasar, dasar segmentasi pasar, hingga tingkatan segmentasi pasar.
Lalu bagaimana cara penentuan segmentasi pasar yang baik? Simak ulasan berikut ini!
Baca Juga: Segmentasi Pasar: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Manfaatnya
Peran Penting Segmentasi Pasar Dalam Bisnis
Secara umum, segmentasi pasar adalah strategi yang dilakukan pebisnis untuk memahami struktur pasar. Pada tahap ini, Anda memerlukan pengidentifikasian untuk mengetahui peluang yang muncul di pasar.
Maka dari itu, segmentasi pasar memiliki peran penting dalam mengelola bisnis, diantaranya:
- Memungkinkan pebisnis/pemasar untuk lebih fokus dengan target.
- Mendapatkan insight mengenai peta kompetisi dan sisi pasar.
- Sebagai bahan evaluasi untuk menentukan strategi bisnis.
- Faktor kunci dalam bersaing dengan kompetitor.
Variabel Segmentasi Pasar
Dalam melakukan segmentasi pasar, berikut variabel – variabel penentu yang harus diperhatikan:
- Lokasi
- Waktu
- Harga
- Demografi
- Psikografis
- Sosial-budaya
- Perilaku
Syarat Segmentasi Pasar
Dalam melakukan segmentasi pasar, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu:
A. Measurable (Terukur)
Segmentasi pasar diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi, daya beli, serta alokasi sumber daya yang dibutuhkan dalam angka yang jelas.
Jika seorang bisnis tidak memiliki pemetakan yang terukur, maka Anda akan kesulitan dalam memasarkan produk yang Anda jual.
B. Logis dan Substansial (Logis dan Bepengaruh)
Sebuah segmentasi yang dilakukan harus bersifat logis dan memiliki potensi yang besar untuk mendapatkan keuntungan atau profitable.
Langkah ini merupakan salah satu strategi penting karena strategi yang telah diciptakan akan menjadi sia – sia jika tidak logis dan substansial.
3. Differentiable (Dapat Dibedakan)
Segmentasi pasar harus memiliki perbedaan yang jelas dengan segmen lainnya. Dalam melakukan pengelompokkan pasar, sebaiknya Anda memilih pasar heterogen dengan target luas dan jumlah konsumen cukup banyak.
Dengan begitu, Anda berpotensi mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Selain itu, dengan adanya perbedaan yang jelas akan membuat penerapan strategi yang ciptakan menjadi lebih mudah.
4. Accessible dan Actionable (Dapat Diakses dan Realistis)
Dalam menentukan pengelompokan pasar, Anda harus menentukan poin – poin strategi bisnis yang jelas. Dengan begitu, strategi yang diterapkan dapat diakses dengan baik dan mendatangkan hasil yang maksimal.
Baca Juga: Riset Pasar: Pengertian, Jenis, Hingga Cara Melakukannya
Pola Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar memiliki tiga macam pola yang berbeda, yaitu:
A. Preferensi Homogen
Pola jenis ini menargetkan pasar dengan konsumen yang dapat memiliki pilihan barang atau jasa yang hampir mirip atau sama.
B. Preferensi Tersebar
Pola preferensi tersebar menargetkan pasar dimana pelanggan memiliki pilihan barang dan jasa yang lebih beragam berdasarkan kepribadian konsumen masing – masing.
C. Preferensi Terkelompok
Pola jenis ini menunjukan bahwa konsumen memiliki preferensi kelompok – kelompok. Hal ini mengartikan bahwa konsumen yang berada dalam kelompok yang sama, mereka cenderung memiliki selera yang sama.
Cara Menentukan Segmentasi Pasar
Setelah memahami penjelasan diatas, berikut langkah – langkah dalam penentuan market segmentation:
1. Tentukan Target Pasar
Penentuan target pasar dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Namun dalam penentuannya, terdapat tiga bagian yang harus diperhatikan, yaitu new customer, focus customer, dan others customer.
Setelah menentukan bagian target pasar, barulah Anda memasukkan kriteria yang sesuai, seperti demographic, media, life style, status sosial dan ekonomi, waktu, dan sebagainya.
2. Pahami Kebutuhan Konsumen
Setelah menentukan target pasar, Anda harus mencari tahu kebutuhan calon konsumen yang kemudian disesuaikan dengan produk yang Anda jual. Untuk mengetahui kebutuhannya, Anda dapat bertanya langsung kepada calon konsumen atau dengan melakukan serangkaian tes produk.
Setelah mengidentifikasi kebutuhan konsumen, Anda dapat meng-klasifikasi kebutuhan tersebut sesuai dengan target pasar yang telah Anda kelompokan sebelumnya. Pengelompokan ini bertujuan sebagai road map strategi bisnis dan juga bahan evaluasi produk yang Anda jual.
3. Pahami Perilaku Konsumen
Setelah menentukan target pasar dan mengetahui kebutuhan konsumen, Anda kemudian dapat melakukan analisis perilaku konsumen. Misalnya mengamati bagaimana konsumen menggunakan produk, keadaan mereka sebelum dan sesudah menggunakan produk, dan juga plan tren yang berkaitan dengan produk yang mereka gunakan.
Setelah mengamati perilaku konsumen, Anda kemudian dapat mengolah dan menganalisis data yang Anda dapatkan.
4. Tentukan Strategi Pemasaran
Setelah melakukan semua tahapan diatas, barulah Anda dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk bisnis Anda. setiap segmen yang Anda buat tentunya memiliki strategi yang berbeda.
Oleh karena itu, Anda dapat menyesuaikan penentuan strategi pemasaran yang akan Anda gunakan dengan data segmentasi yang telah Anda analisis sebelumnya.
Contoh Segmentasi Pasar
Salah satu contoh market segmentation yang dapat Anda contoh adalah Pawoon POS Indonesia. Pawoon POS Indonesia adalah perusahaan software POS (Point Of Sale) Indonesia yang memiliki target pasar pebisnis atau para pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Indonesia.
Segmentasi yang dilakukan Pawoon POS Indonesia berdasarkan jenis segmentasi demografis dimana penentuan target pasar disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dimiliki, yaitu sebagai seorang pebisnis atau pelaku usaha.
Baca Juga: 3 Strategi Penting Memulai Usaha dengan Modal Kecil
Pawoon POS juga menargetkan pasar bisnis dengan konsumen yang berada di skala kecil dan menengah. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa fitur unggulan Pawoon yang dapat membantu UMKM Indonesia dalam meningkatkan dan mengelola bisnis mereka secara online.
Dengan pengelolaan bisnis secara online, para pebisnis atau pelaku usaha dapat menjalankan bisnis mereka kapan saja dan dimana saja yang tentunya lebih efisien. Hal telah terbukti dengan 230.000 UMKM Indonesia telah menggunakan Pawoon dalam meningkatkan bisnis mereka.
Menarik bukan? Nah tunggu apalagi? Kunjungi website kami untuk mendapatkan demo secara gratis dan rasakan kesempatan mengelola bisnis dalam satu aplikasi.