Return on Investment (ROI) adalah sebuah alat untuk mengukur keuntungan sebuah bisnis. Maka dari itu, setiap pebisnis wajib memahami ROI atau tingkat pengembalian investasi secara keseluruhan dari sebuah bisnis.
Dengan memahami ROI, segala aktivitas operasional dapat diukur berdasarkan tingkat pengembalian investasinya. ROI merupakan sebuah aset yang diperoleh dari sebuah investasi bisnis.
Oleh karena itu, bagaimana cara menghitung ROI? Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut, simak artikel berikut ini!
Baca Juga: Affiliate Marketing: Model Bisnis Yang Cukup Menjanjikan
Apa Itu ROI?
Return on Investment (ROI) merupakan perhitungan yang menunjukkan tingkat keefektifan seseorang atau perusahaan dalam mengeluarkan dana dengan melakukan tanam modal berupa investasi. Menurut Rahardjo, ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dalam investasi yang mereka lakukan.
Selain itu, Syamsuddin menyebutkan bahwa ROI merupakan skala pengukur efektivitas manajemen suatu transaksi investasi. Dengan kata lain, ROI adalah persentase kenaikan atau penurunan investasi selama periode tertentu.
Penghitungan ROI biasanya melibatkan pembagian pendapatan atau laba tahunan sebuah perusahaan dengan jumlah investasi awal atau saat ini. ROI juga biasanya digunakan sebagai penggambaran biaya peluang bagi para investor sebelum menanamkan modal mereka dalam bentuk investasi.
Dalam banyak kasus, ROI digunakan untuk menghitung nilai sebuah investasi. Misalnya Jika seorang pebisnis menginvestasikan uangnya dalam bentuk kampanye iklan, dia akan melakukan analisis penjualan yang dihasilkan oleh iklan tersebut dan menggunakan informasi yang didapatkan untuk menentukan ROI.
Jika uang yang dihasilkan melebihi jumlah yang dibelanjakan, maka bisnis dapat menganggapnya sebagai ROI yang dapat diterima.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi ROI
Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ROI, diantaranya:
A. Siklus Perputaran Operating Assets
Turnover dari operating assets atau siklus perputaran aset operasional merupakan kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Beberapa contohnya seperti gedung, uang, alat, hak paten perusahaan, dan barang lain yang bermanfaat dalam jalannya roda perusahaan. Di faktor ini bisa dilihat seberapa baik manajemen perusahaan atas aset operasional yang dimiliki.
B. Profit Margin
Profit margin merupakan jumlah atau besar keuntungan laba dan penjualan yang didapatkan. Semakin besar hasil penghitungan profit margin, maka keuntungan yang didapat dalam ROI juga akan meningkat.
Manfaat Analisis ROI
Tujuan utama analisis ROI adalah untuk menghitung besaran jumlah keuntungan sebuah investasi. Namun, perhitungan ROI juga memiliki banyak keuntungan lain yang dapat memberikan manfaat bagi bisnis, seperti:
- Efisiensi Penggunaan Modal
- Mengukur Efisiensi Produksi
- Melihat Kinerja Penjualan
- Perbandingan dengan Perusahaan atau Bisnis Lain
- Menentukan Tindakan dalam Bisnis
- Mengukur Profitabilitas
Kelemahan Analisis ROI
Dalam hal ini, Anda juga perlu memahami setiap metode analisis memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
A. Perbandingan ROI yang sulit dengan kompetitor
Analisa ROI memungkinkan Anda untuk melakukan perbandingan return on investment dengan para kompetitor. Namun, analisa tersebut tidak segampang itu.
Hal tersebut dikarenakan setiap perusahaan memiliki cara bekerja, sistem akuntansi, dan juga metode penilaian aktiva yang berbeda – beda. Hal ini lah yang membuat perbandingan ROI perusahaan yang bergerak di bidang sama menjadi kurang valid.
B. Fluktuasi Nilai dan Daya Beli
Nilai mata uang setiap negara bersifat dinamis karena adanya perubahan berdasarkan kebijakan pada periode tertentu sebuah negara. Perbedaan nilai mata uang yang dikeluarkan saat membeli bahan baku dan alat operasional akan membuat perhitungan jadi lebih sulit. Barang yang dibeli saat inflasi harganya jelas lebih mahal. Hal ini dapat mempengaruhi hasil analisa ROI.
C. Perubahan Cara Pandang Manajemen Terhadap Investasi
Analisa ROI dapat memberikan gambaran tentang investasi yang paling menguntungkan dalam bentuk angka. Namun, apabila tujuan investasi yang ditargetkan bukan sekedar pendapatan dalam bentuk uang, maka analisa ROI tidak bisa diandalkan. Analisa ROI hanya dapat memperlihatkan keuntungan investasi dari satu sisi saja, yaitu keuntungan dari segi material.
Baca Juga: Kembangkan Bisnismu Dengan Jenis Affiliate Marketing Berikut Ini!
Cara Menghitung ROI
ROI adalah persentase kenaikan atau penurunan investasi selama periode tertentu. Perhitungan tersebut dihitung berdasarkan rumus penghitungan ROI seperti di bawah ini:
Dari rumus ROI di atas akan mendapatkan hasil yang bisa dianalisa. Bila hasilnya positif maka memperoleh pengembalian dari investasi yang dilakukan. Begitu pula sebaliknya, jika hasilnya negatif maka sebetulnya investasi tersebut membuat kehilangan profit dari investasi yang diberikan, Contohnya:
A berinvestasi ke sebuah bisnis F&B Toko XYZ sebesar Rp 300.000.000. Toko XYZ dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp 500.000.000. Ini artinya, Toko Kue A memperoleh laba sebesar Rp 200.000.000. Setelah itu kita bisa hitung persentase ROI dengan rumus di atas:
ROI = (500.000.000 – 300.000.000) / 300.000.000 x 100%
ROI = 200.000.000 / 300.000.000 x 100%
ROI = 0.7 x 100%
ROI = 70%
Dari perhitungan rumus ROI di atas, bisa disimpulkan bahwa investasi ke Toko Kue A mendatangkan keuntungan. Rasio Return of Investment yang didapatkan sebesar 70%.
Kesimpulan
Return on Investment atau ROI merupakan tolak ukur sebuah perusahan dalam menghitung keuntungan sebuah investasi. Tanpa adanya ROI, bisnis tidak mampu berjalan dengan baik dan lancar.
Maka dari itu, ROI sangat dibutuhkan untuk setiap bisnis dalam mengakumulasi modal yang ditanamkan para investor untuk meningkatkan sebuah bisnis. Selain itu, penggunaan Aplikasi Kasir Online Pawoon POS Indonesia juga dapat membantu usaha Anda menjadi lebih sukses.
Baca Juga: Pahami Hal Berikut Ini Sebelum Memulai Pemasaran Dengan Email Marketing!
Pawoon menawarkan beberapa fitur unggulan, seperti Aplikasi Kasir, Laporan & Analisis, Manajemen Operasional, dan juga beragam Integrasi yang dapat membuat Bisnis kamu jadi lebih mudah untuk dikelola.
Dengan pengelolaan bisnis secara online, para pebisnis atau pelaku usaha dapat menjalankan bisnis mereka kapan saja dan dimana saja yang tentunya lebih efisien. Hal telah terbukti dengan 250.000 UMKM Indonesia telah menggunakan Pawoon dalam meningkatkan bisnis mereka.
Menarik bukan? Nah tunggu apalagi? Kunjungi website kami untuk mendapatkan demo secara gratis dan rasakan kesempatan mengelola bisnis dalam satu aplikasi.
https://www.youtube.com/watch?v=6XCYB-_PM8s